FiqihShalat

DIANTARA CARA MENYIASATI GODAAN SETAN KETIKA SHALAT

🚦🕌 DIANTARA CARA MENYIASATI GODAAN SETAN KETIKA SHALAT

Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassaam rahimahullah

Dari ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda :

يَأْتِي أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ فِي صَلَاتِهِ فَيَنْفُخُ فِي مَقْعَدَتِهِ فَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ أَحْدَثَ وَلَمْ يُحْدِثْ فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ فَلَا يَنْصَرِفُ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا.

“Apabila setan mendatangi salah seorang kalian di dalam shalatnya, lalu dia meniupkan ke tempat duduknya sehingga dibayangkan kepadanya seolah-olah dia telah berhadats (buang angin), padahal dia tidak berhadats.
Maka apabila salah seorang mendapati hal itu, janganlah dia membatalkan shalatnya, sampai dia mendengar suara atau mencium bau.”
HR. Bazar asalnya dalam shahihain dari hadits Abdullah bin Zaid. Dan Imam muslim dari Abu Hurairah semisal itu.
Dan dalam riwayat Hakim dari Abu Sa’id secara Marfu’ :

إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الشَّيْطَانُ فَقَالَ:
إِنَّكَ أَحْدَثْتَ فَلْيَقُلْ:كذَبْتَ. وَأَخْرَجَهُ اِبْنُ حِبَّانَ بِلَفْظِ : فَلْيَقُلْ فِي نَفْسِهِ.

Apabila setan mendatangi salah seorang kalian, lalu dia berkata:
“Sesungguhnya engkau telah berhadats,” maka katakan olehmu : “Engkau telah dusta.”
Dikeluarkan Ibnu Hibban demikian pula dengan lafazh, “Hendaknya dikatakan dalam hatinya.”

FAEDAH YANG BISA DIAMBIL DARI HADITS :

1⃣ Hukum asal adalah tetapnya perkara seperti sediakala. Apabila seorang insan sudah berwudhu, kemudian dikhayalkan kepadanya, seolah-olah dia telah berhadats, akan tetapi hal itu tidak nyata, tidak meyakinkan, maka hukum asalnya dia masih pada kesuciannya, dan jangan dia perdulikan keragu-raguan dan was-was tadi.

2⃣ Sesungguhnya setan itu bisa membuat gambaran gambaran dan mempermisalkan, kemudian melakukan tindakan yang disangka itu adalah hakiki, padahal pada hakekatnya itu tidak lain kecuali tipudaya, yang dia inginkan untuk merusak ibadah seorang muslim, dan menanamkan keragu-raguan dan kebimbangan.

3⃣ Yang wajib bagi setiap muslim hendaknya dia memperkuat kehendaknya, melaksanakan tekadnya, jangan sampai setan menemukan jalan untuk mengacaukan ibadahnya. Hendaknya dia melawan khayalan setan tadi. Maka jika setan meniupkan ke tempat duduknya, lalu mengatakan, Sesungguhnya engkau telah berhadats, hendaknya dia mengatakan (kepada setan): kamu dusta.

4⃣ Setan itu adalah musuh yang nyata bagi anak Adam. Barang siapa yang terus-menerus bersamanya maka setan akan menyesatkannya dan menggelincirkannya. Jika dia tidak mampu menyesatkan dengan syahwat, setan akan menggelincirkannya mendatangi dia melalui pintu syubhat. Maka wajib bagi setiap muslim untuk melawan setan dan mengusirnya.
Allah berfirman :

إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمۡ عَدُوّٞ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّاۚ إِنَّمَا يَدۡعُواْ حِزۡبَهُۥ لِيَكُونُواْ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ

“Sungguh, setan itu musuh bagi kalian, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
(QS. Fathir 6)

5⃣ Angin yang keluar dari dubur itu membatalkan wudhu dan merusak shalat, dengan syarat dibangun di atas keyakinan ketika keluarnya.

6⃣ Apabila banyak keragu-raguan dialami seorang insan, maka sesungguhnya hal itu tidak mempengaruhinya, janganlah dia memperdulikannya.

7⃣ Tidak berpengaruh keragu-raguan setelah selesai dari ibadah. Kalau seandainya seseorang sudah selesai wudhu, kemudian muncul keraguan, Apakah dia sudah berkumur-kumur?
Atau setelah shalat, muncul keraguan, Apakah sudah membaca Al-Fatihah? atau belum sujud kecuali satu kali? Maka hendaknya dia jangan memperdulikan hal itu, dan hukum asalnya adalah tetap sah ibadahnya.

📑 Taudhih Al-Ahkam 1/320-322

#shalat #keraguan #syubhat #ibadah

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
https://chat.whatsapp.com/HrChb7DQwvQCwmhQp0lHdt

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo