NASEHAT BUAT MEREKA YANG MASIH FANATIK DENGAN MADZHAB TERTENTU.
🎙📚 NASEHAT BUAT MEREKA YANG MASIH FANATIK DENGAN MADZHAB TERTENTU.
Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.
“Maka semua pendapat pendapat para ulama Fiqih harus ditimbang dengan dalil. Apa-apa yang mencocoki dalil, maka wajib untuk diterima, dan wajib meninggalkan segala yang menyelisihi dalil.
Dan wajib bagi seorang mujtahid yang tidak mencocoki al-haq dan menyelisihi dalil, untuk menerima kebenaran dan rujuk kepada pendapat yang benar.
Tidak boleh dia terus-menerus di dalam ijtihadnya yang salah.
Dan kita tidak boleh mengikutinya dalam permasalahan ijtihadiyahnya yang salah tadi.
Dan imam-imam mazhab telah berwasiat kepada kita seperti itu.
Mereka berkata : Timbanglah pendapat-pendapat kami dengan Al-Kitab dan As-Sunnah.
1⃣ Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata :
“Apabila datang satu Hadits dari Rasulullah, maka dengan segenap kebahagiaan kita tunduk menerimanya. Apabila datang hadits dari sahabat Rasulullah, maka dengan segenap kebahagiaan kita tunduk menerimanya. Apabila datang hadits dari para tabiin maka kami adalah manusia mereka juga manusia.”
Ini perkataan Imam Abu Hanifah yang paling sepuh dari Imam yang empat.
2⃣ Imam Malik rahimahullah berkata :
كلنا راد ومردود عليه الا صاحب هذا القبر يعني رسول الله.
Setiap kita itu diterima dan bisa ditolak ucapannya, kecuali pemilik penghuni kubur ini (yakni Rasulullah ﷺ).
Beliau juga berkata :
“Ataukah setiap kali datang kepada kita seorang yang lebih pandai berdebat daripada orang lain, kita meninggalkan apa yang Jibril turunkan kepada Muhammad ﷺ karena pandainya berdebatnya mereka ini?”
Ini ucapan Imam Malik rahimahullah.
Beliau juga berkata :
لا يصلح اخر هذه الامه الا بما صلح به اولها.
“Tidak akan baik akhir umat ini kecuali dengan sesuatu yang telah membuat baik generasi awalnya.”
Apa yang telah membuat baik generasi awalnya? Jawabnya, Al-Kitab dan As-Sunnah.
Inibperkataan Imam Malik rahimahullah.
3⃣ Imam Syafii rahimahullah :
أجمع المسلمون على أن من استبانت له سنة رسول الله لم يكن له أن يدعها لقول أحد.
“Kaum muslimin telah sepakat bahwasannya barangsiapa yang sudah jelas kepadanya sunnah Rasulullah, maka tidak boleh bagi dia untuk meninggalkannya karena berpegang dengan ucapan siapapun.”
Beliau juga berkata :
إذا خالف قولي قول رسول الله فاضرب قولي عرض الحائط.
“Apabila ucapanku menyelisihi Sabda Rasulullah, maka buanglah ucapanku ke dinding.”
Beliau rahimahullah juga berkata :
“Jika telah shahih suatu hadits, maka itu adalah madzhabku.”
4⃣ Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata :
عجبت لقوم عرفوا الإسناد وصحته يذهبون إلى رأي سفيان، والله تعالى يقول:
“Aku heran kepada suatu kaum yang mana mereka mengetahui sanad hadits dan kesahihannya, mereka lebih memilih pendapat Sufyan? Sedangkan Allah Taala berfirman :
فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنۡ أَمۡرِهِۦٓ أَن تُصِيبَهُمۡ فِتۡنَةٌ أَوۡ يُصِيبَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat fitnah atau ditimpa azab yang pedih.”
QS. An-Nur 63.
اتدري ما الفتنة؟ الفتنة الشرك لعله إذا رد بعض قوله أن يقع في قلبه شيء من الزيغ فيهلك.
“Tahukah kamu apa itu fitnah fitnah adalah kesyirikan bisa jadi apabila dia menolak sebagian Sabda Rasulullah ﷺ, akan terjadi di dalam hatinya suatu penyimpangan lalu dia binasa.”
Kalau demikian, ini adalah perkataan para imam-imam mujtahidin. Mereka telah beriijtihad dengan ilmu dan kemampuan mereka untuk berijtihad. Akan tetapi mereka tidak mengaku kalau diri mereka itu terjaga dari salah (ma’shum).
Maka merekapun berwasiat untuk mengambil perkataan mereka yang mencocoki dalil saja.
Maka wajib bagi pengikut mazhab Hambali, apabila dia melihat dalil yang benar (dalam satu masalah) ada dalam madzhab Syafii, hendaknya dia mengambil pendapat madzhab syafi’i.
Dan wajib bagi seorang yang bermadzhab Syafii, apabila dia melihat dalil itu bersama mazhab Hanafi, hendaknya dia mengambil pendapat madzhab Hanafi.
Dan wajib bagi seorang pengikut mazhab Maliki, apabila dia melihat dalil itu bersama madzhab Hambali, maka dan mengambil pendapat mazhab Hambali.
⬇️⬇️⬇️
⬆️⬆️⬆️
Karena tujuannya adalah mengikuti dalil, bukanlah tujuannya mengikuti pendapat fulan dan fulan.
Maka mereka tidak boleh fanatik buta dengan imam-imam mereka, akan tetapi hendaknya mereka fanatik dengan dalil saja.
📑 Syarh Masail Jahiliyah 43-45
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
https://chat.whatsapp.com/BdZdFzo4Nts81ntyfrXOst
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo