FiqihThaharah

APAKAH WANITA MENGALAMI MIMPI BASAH DAN JUGA WAJIB MANDI JANABAH?

🌸🌴🏘 APAKAH WANITA MENGALAMI MIMPI BASAH DAN JUGA WAJIB MANDI JANABAH?

Dari Ummu selain istri Abu thalhah berkata :

إن الله لا يستحي من الحق، فهل على المرأة من غسل إذا هي احتلمت؟ فقال رسول الله ﷺ : نعم؛ إذا هي رأت الماء،

“Wahai Rasulullah, Sesungguhnya Allah itu tidak malu untuk perkara yang haq, apakah seorang wanita wajib mandi jika dia mimpi basah? Jawab beliau : Ya, apabila dia melihat air mani.
HR. Muttafaq alaih.

Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassaam rahimahullah :

Ummu Sulaim Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha pernah datang kepada Nabi ﷺ untuk bertanya kepada beliau, dan tatkala pertanyaannya itu berkaitan dengan kemaluan dan hal itu termasuk perkara yang tabu untuk disebutkan, maka Ummu Sulaim memberikan pembukaan sebelum menyampaikan pertanyaannya, sehingga menjadi samar bagi pendengarnya.

Dia mengatakan : Sesungguhnya Allah itu Maha Benar. Dan tidaklah terlarang untuk menyebutkan kebenaran yang kadang terasa tabu untuk disebutkan karena alasan malu, selama dalam menyebutkan hal itu ada faedah.

Maka tatkala Ummu Sulaim sudah menyebutkan mukaddimah yang bisa melembutkan pertanyaannya, dia pun mulai masuk kepada maksudnya.
Dia mengatakan :
Apakah seorang wanita wajib mandi jika dikhayalkan dalam mimpinya, kalau dia itu berjimak?
Nabi ﷺ menjawab :
Iya, dia wajib mandi apabila dia melihat keluarnya air mani.

FAEDAH DARI HADITS INI :

1⃣ Sesungguhnya seorang wanita wajib mandi ketika mimpi basah, apabila keluar mani dan melihatnya.

2⃣ Sesungguhnya seorang wanita bisa keluar mani sebagaimana laki-laki, dan dari situlah terjadi keserupaan seorang anak. Sebagaimana diisyaratkan oleh hadits lainnya.

3⃣ Menetapkan sifat Malu bagi Allah Ta’ala yang sesuai dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya. Bahwasanya tidaklah Allah tercegah mengucapkan kebenaran karena Malu. Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitab Al Bada’i mengatakan :
Sesungguhnya sifat negatif murni itu tidaklah termasuk sifat Allah, kecuali apabila mengandung makna positif. Demikian juga mengabarkan tentang Allah dengan hal negatif.
Seperti firman Allah :

لَا تَأۡخُذُهُۥ سِنَةࣱ وَلَا نَوۡمࣱۚ .

“Dia tidak tertimpa mengantuk tidak pula tidur.”
(QS. Al Baqarah 255.)

Karena sesungguhnya terkandung padanya kesempurnaan Maha Hidupnya dan Maha Berdirinya Allah.

4⃣ Sesungguhnya rasa malu tidak sepantasnya menghalangi seseorang untuk mempelajari ilmu, sekalipun dalam masalah-masalah yang tabu padanya.

5⃣ Sesungguhnya termasuk adab yang baik di dalam berbicara hendaknya mendahului pembicaraan yang tabu padanya dengan pembukaan yang sesuai, sebagai persiapan pembicaraan agar ringan perkaranya dan agar pelakunya tidak disifati sebagai orang tidak sopan.

📑 Taisiir Al-Allaam 50

#thaharah #janabah #wanita #malu

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo