BERHIAS LAHIR DAN BATIN KETIKA MENCARI LAILATUL QADAR
🍃🌻 BERHIAS LAHIR DAN BATIN KETIKA MENCARI LAILATUL QADAR
Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah
Dulu Ayyub As-Sikhtiyaani selalu mandi pada malam ke dua puluh tiga dan dua puluh empat, beliau memakai dua pakaian baru dan memakai wewangian asap gaharu. Beliau berkata :
Malam ke dua puluh tiga adalah malamnya penduduk Madinah, malam berikutnya adalah malamnya kita (warga Bashrah).
Hammad bin Salamah berkata :
Dulu Tsabit Al-Bunanni dan Humaid Ath-Thawiil memakai pakaian terbaiknya, memakai minyak Wangi, memberikan harum-haruman ke masjid dengan Nadhuh dan Dzukhnah (sejenis wewangian harum-pen) di malam yg diharap padanya lailatul qadar.
Tsabit berkata :
“Dulu Tamiim Ad-Daari radhiyallahu anhu memiliki pakaian yg beliau beli seharga seribu dirham, dulu beliau memakainya di malam yg diharap ada lailatul qadar padanya.”
Dengan ini jelaslah, sesungguhnya dianjurkan di malam yg diharapkan ada lailatul qadar untuk membersihkan diri, berhias, memakai harum-haruman dengan mandi, memakai wewangian dan pakaian bagus, sebagaimana disyariatkan ketika shalat jumat dan hari Raya. Demikian juga disyariatkan berhias dalam pakaian pada setiap shalat, sebagaimana Allah berfirman :
خُذُوا۟ زِینَتَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدࣲ
“Pakailah perhiasan kalian setiap kalian menuju masjid. “
(QS. Al-A’raf 31)
Ibnu Umar radhiyallahu anhu berkata :
والله أحق أن بنزين له.
“Allah itu lebih berhak untuk kita berhias untuk Nya”.
Dan tidaklah sempurna berhias penampilan lahiriyah sampai ia berhias dengan hiasan batin, dengan bertaubat, inabah kembali kepada Allah, mensucikan diri dari kotoran dosa-dosa dan noda-nodanya. Karena sekedar berhias lahirnya, tapi batinnya runtuh itu tiada gunanya sedikitpun. Allah Taala berfirman :
یَـٰبَنِیۤ ءَادَمَ قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَیۡكُمۡ لِبَاسࣰا یُوَ ٰرِی سَوۡءَ ٰ تِكُمۡ وَرِیشࣰاۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَ ٰلِكَ خَیۡرࣱۚ
“Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik”.
(QS. Al-A’raaf 26)
Jika seorang tidak memakai pakaian ketakwaan, maka ia berubah menjadi telanjang, walaupun lahirnya berpakaian.
📑 Lathaif Al-Maarif 346-347
⏩|| Saluran Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
https://chat.whatsapp.com/EDSPbabz7ZjD7HwNvYWslK
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo