BEBERAPA METODE PENGOBATAN YANG DILARANG DAN YANG DIBOLEHKAN DALAM AGAMA.
📌💊🚫 BEBERAPA METODE PENGOBATAN YANG DILARANG DAN YANG DIBOLEHKAN DALAM AGAMA.
Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah
Dan tidak boleh berobat dengan perkara yang haram, berdasarkan hadits yang shahih dari Ibnu Masud radhiyallahu ‘anhu :
إن الله لم يجعل شفاءكم فيما حرم عليكم
“Sesungguhnya Allah tidaklah menjadikan obat kalian dalam perkara yang Allah haramkan atas kalian.”
[HR. Bukhari 1633 ]
Imam Abu Daud meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu secara marfu :
إن الله أنزل الداء والدواء، وجعل لكل داء دواء فتداووا ولا تداووا بالحرام
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, dan Allah menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kalian dan janganlah kalian berobat dengan sesuatu yang haram.”
[HR. Abu Dawud]
Dalam shahih Muslim :
“Sesungguhnya Nabi ﷺ bersabda terkait khamer:
إنه ليس بدواء ولكنه داء
“Sesungguhnya khamer itu bukanlah obat, akan tapi itu adalah penyakit.”
[HR. Muslim 5112]
Demikian juga Allah mengharamkan berobat dengan perkara yang merusak aqidah, seperti menggantungkan jimat-jimat yang berisi lafazh-lafazh kesyirikan, atau ada nama-nama yang tidak diketahui, atau rajah-rajah atau tali, kalung atau gelang yang dipakai di lengan atau dipakai di tangan atau lainnya, yang diyakini hal itu sebagai obat untuk mencegah penyakit ‘ain atau bala.
Karena di dalamnya terkandung ketergantungan hati kepada selain Allah dalam meraih manfaat atau dalam menolak mudarat.
Itu semuanya adalah termasuk kesyirikan atau termasuk perantara yang mengantarkan kepada kesyirikan.
Dan termasuk yang dilarang juga adalah berobat kepada para dukun, ahli nujum dan tukang sihir, yang mereka mempergunakan jin.
Maka akidah seorang muslim lebih penting di sisinya daripada kesehatannya.
Dan sungguh Allah telah menjadikan obat kesembuhan dalam hal mubah yang bermanfaat bagi badan, akal dan Agama.
Yang paling utama di antara hal itu adalah berobat dengan Al-Quran Al-Karim, dengan ruqyah dan doa-doa yang disyariatkan.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
“Diantara pengobatan yang paling besar adalah seorang melakukan amalan baik, berbuat Ihsan, berdzikir, berdoa dan terus menundukkan diri kepada Allah dengan bertaubat. Itu semua memiliki pengaruh yang sangat besar daripada obat-obatan, akan tetapi itu semua sesuai dengan kesiapan jiwanya, dan menerima atau tidaknya.”
Demikian juga tidak mengapa untuk berobat dengan obat-obatan yang mubah yang dibuat oleh para dokter, yang pandai, yang bisa mendiagnosa penyakit dan pengobatannya di rumah sakit-rumah sakit.
📑 Al-Mulakhkhash Al-Fiqhiy 1/293-294
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo