Tafsir

MARI, SUDAH TIBA SAATNYA BAGI KITA UNTUK KHUSYUK HATI MENGINGAT ALLAH

🌤⚖📖 MARI, SUDAH TIBA SAATNYA BAGI KITA UNTUK KHUSYUK HATI MENGINGAT ALLAH

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Si’diy rahimahullah

Allah Taala berfirman :

أَلَمۡ یَأۡنِ لِلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ أَن تَخۡشَعَ قُلُوبُهُمۡ لِذِكۡرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلۡحَقِّ وَلَا یَكُونُوا۟ كَٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡكِتَـٰبَ مِن قَبۡلُ فَطَالَ عَلَیۡهِمُ ٱلۡأَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوبُهُمۡۖ وَكَثِیرࣱ مِّنۡهُمۡ فَـٰسِقُونَ.

“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.”
[QS. Al-Hadid 16]

Apakah belum datang waktunya (bagi orang-orang yang beriman) yang dengannya akan lembut hati-hati mereka dan khusyuk dengan dzikrullah, yaitu Al-Quran.
Tunduk dengan perintah-perintahnya, dan apa yang diturunkan berupa alhaq yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ?

Dan di dalam ayat ini ada hasungan untuk bersungguh-sungguh menjaga kekhusyu’an hati mengingat Allah Ta’ala dan apa yang Allah turunkan berupa Al-Kitab dan As-Sunnah, dan hendaknya kaum mukminin merenungi nasehat-nasehat ilahiyyah dan  hukum-hukum syariat setiap waktu. Mengintrospeksi diri mereka untuk itu.

وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ

“Dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang.”

Yakni janganlah mereka menjadi seperti orang-orang yang Allah turunkan Al-Kitab kepada mereka, yang semestinya mereka bisa khusyuk hati dan tunduk yang sempurna, kemudian tidak lama, mereka tidak teguh.
Bahkan telah panjang waktu berlalu, mereka terus berada dalam kelalaian, maka sirnalah keimanan dan hilanglah keyakinan mereka.

فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

“Sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.”

Maka hati-hati ini setiap waktu sangat butuh untuk diingatkan dengan apa yang Allah turunkan, untuk diingatkan dengan hikmah.
Tidak sepantasnya melalaikan hal itu, karena hal itu akan mengakibatkan kerasnya hati dan bekunya mata.

الشيخ عبد الرحمن بن ناصر السعدي رحمه الله

أي: ألم يجئ الوقت الذي تلين به قلوبهم وتخشع لذكر الله، الذي هو القرآن، وتنقاد لأوامره وزواجره، وما نزل من الحق الذي جاء به محمد صلى الله عليه وسلم؟ وهذا فيه الحث على الاجتهاد على خشوع القلب لله تعالى، ولما أنزله من الكتاب والحكمة، وأن يتذكر المؤمنون المواعظ الإلهية والأحكام الشرعية كل وقت، ويحاسبوا أنفسهم على ذلك،

﴿وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ﴾ أي: ولا يكونوا كالذين أنزل الله عليهم الكتاب الموجب لخشوع القلب والانقياد التام، ثم لم يدوموا عليه، ولا ثبتوا، بل طال عليهم الزمان واستمرت بهم الغفلة، فاضمحل إيمانهم وزال إيقانهم، ﴿فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ﴾ فالقلوب تحتاج في كل وقت إلى أن تذكر بما أنزل له الله، وتناطق بالحكمة، ولا ينبغي الغفلة عن ذلك، فإن ذلك سبب لقسوة القلب وجمود العين.

تفسير سورة الحديد 16

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo