PENJELASAN TERKAIT MELIHAT RASULULLAH ﷺ DALAM MIMPI
🌥🏠🌻PENJELASAN TERKAIT MELIHAT RASULULLAH ﷺ DALAM MIMPI
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah
Pertanyaan :
Kebanyakan ulama kita mengatakan sesungguhnya mungkin bagi kita untuk melihat Rasulullah ﷺ di dalam mimpi, bahwasanya melihat beliau di dalam mimpi itu hakiki benar adanya. Karena syaitan itu tidak bisa untuk menyerupai diri Rasulullah ﷺ. Apakah aqidah seperti ini itu termasuk Syirik atau tidak?
Jawaban :
Pendapat ini benar, dan itu termasuk aqidah kaum muslimin, dan tidak terdapat kesyirikan di dalamnya. Karena telah tetap dari Nabi ﷺ bahwasanya beliau bersabda :
من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتمثل في صورتي
Barangsiapa yang melihatku di dalam mimpi, maka sungguh dia telah melihatku karena syaitan tidak bisa menyerupai diriku.
[Muttafaq ‘alaih]
Maka hadits yang sahih ini menunjukkan bahwasanya beliau terkadang bisa dilihat di dalam mimpi, orang yang melihat di dalam mimpi dalam wujud yang Ma’ruf maka benar-benar dia melihat beliau, karena setan tidak bisa menyerupai rupa beliau.
Akan tetapi hal itu tidaklah bermakna berarti orang yang melihat beliau itu adalah orang saleh.
Dan tidak boleh bersandar dengan mimpi untuk perkara yang menyelisihi syariat. Bahkan seorang yang bermimpi harus menimbang apa yang ia dengar dari Nabi baik berupa perintah, larangan, pengkabaran atau selainnya dari perkara yang ia dengar atau lihat (menimbangnya) dengan Al-Kitab dan As-Sunnah yang shahih.
Maka apa yang mencocoki keduanya atau salah satunya maka diterima, dan apa yang menyelisihi keduanya atau salah satunya maka ditinggalkan.
Karena Allah sudah menyempurnakan agama ini untuk umat ini, dan sudah mencukupkan nikmatNya sebelum wafatnya Nabi ﷺ.
Maka tidak boleh menerima dari manusia manapun, segala yang menyelisihi syariat Allah dan agamaNya. Sama saja apakah hal itu melalui mimpi ataupun selainnya, ini adalah perkara yang disepakati para ulama yang terpercaya.
Adapun seorang yang melihat beliau ﷺ dalam mimpi dalam wujud yang tidak sesuai dengan rupa beliau, maka mimpinya itu dusta.
Misalnya melihat beliau dalam keadaan tidak berjenggot, atau beliau berkulit hitam, atau semisal itu dari sifat yang menyelisihi sifat beliau ﷺ. Karena beliau ﷺ bersabda :
فإن الشيطان لا يتمثل في صورتي
“Sesungguhnya setan tidak bisa menyerupai diriku.”
Hal ini menunjukkan bahwa setan kadang menyerupakan diri dengan selain rupa beliau ﷺ, dan dia mengaku sebagai Rasulullah ﷺ untuk tujuan menyesatkan manusia dan menipu mereka.
Kemudian tidaklah setiap orang yang mengaku bermimpi ketemu beliau itu jujur. Akan tetapi pengakuan itu diterima dari orang terpercaya yang dijenal jujur dan istiqamah dalam syariat Allah.
Dan banyak kaum yang pernah melihat Beliau ﷺ dikala beliau masih hidup, dalam keadaan mereka tidak beriman, dan mereka tidak bisa mengambil manfaat dengan melihat beliau, seperti Abu Jahal, Abu Lahab, Abdullah bin Ubai bin Salul, pimpinan munafikin dan selain mereka. Maka melihat beliau dalam mimpi lebih lagi.
📑 Diterbitkan di Majalah Al-Jamiah Al-Islamiyah Madinah edisi 4 tahun ke 6 Rabiul Akhir 1394 hal 175-182
https://tinyurl.com/2c6u4fas
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo