Keluarga

BAGAIMANA CARA SEORANG AYAH MENGAJARI TAUHID KEPADA ANAKNYA ?

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan :

Bagaimana cara seorang ayah mengajari tauhid kepada anak-anaknya?

Jawaban :

Mengajari anak-anak tauhid sebagaimana mengajari mereka perkara agama. Dan diantara yg terbaik dalam bab ini adalah mengajarkan kitab “Tsalatsah Al-Ushul” karya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Jika mereka menghafalnya dalam hati, dan dijelaskan kepada mereka maknanya sesuai pemahaman mereka dan sesuai akal mereka, maka ini menjadi kebaikan yg banyak.
Karena kitab tersebut disusun dalam bentuk soal jawab dengan ungkapan yg jelas, mudah dan tidak rumit.

Lalu memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran Allah untuk menerapkan apa yg disebutkan dalam kitab kecil ini :
Matahari, sambil mengatakan kepada mereka : Siapa yg menciptakan matahari? Bulan, Bintang malam dan siang.
Mengatakan kepada mereka : Siapa yg menciptakan matahari? Allah. Bulan? Allah. Malam? Allah. Siang? Allah. Semuanya Allah yg menciptakannya.
Sehingga dengan itu pohon fitrah akan tersirami. Karena setiap insan dengan sendirinya sudah difitrahkan untuk bertauhid kepada Allah. Sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan diatas fitrah, maka kedua orang tuanyalah yg menjadikan dia yahudi, nasrani atau majusi.”
(HR. Muslim)

Demikian juga mengajari mereka wudhu, bagaimana tatacara wudhu dengan praktek. Ia mengatakan : Wudhu itu demikian, sambil ia praktek wudhu di hadapan mereka.
Demikian juga shalat. Sambil meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala, memohonkan untuk mereka hidayah.
Sambil menjauhkan di hadapan mereka, segala perkataan yg menyelisihi akhlak, atau setiap perbuatan haram. Maka jangan membiasakan mereka berdusta, tidak juga khianat, atau akhlak rendahan sekalipun orang tua masih melakukan hal itu.
Sebagaimana kalau orang tua masih merokok, maka janganlah ia merokok di muka mereka. Karena para anak akan terbiasa akan hal itu dan menganggap enteng hal itu.

Hendaknya ia tahu, kalau setiap ayah itu akan ditanya tentang keluarganya. Berdasarkan Firman Allah Ta’ala :

“Wahai orang-orang yg beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.”
(QS. At-Tahrim6)

Maka tidak ada penjagaan kita buat mereka dari api neraka, kecuali tatkala kita membiasakan mereka beramal shalih dan meninggalkan amalan jelek.
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menegaskan hal itu dengan sabdanya :

“Seorang ayah adalah pemimpin dalam rumah tangganya, dan ia akan ditanya akan kepemimpinannya.”

Hendaknya seorang ayah itu tahu, sesungguhnya keshalihan anak-anak itu adalah kemaslahatan buat sang ayah itu sendiri di dunia dan akhirat. Karena manusia yg paling dekat dengan bapak dan ibu mereka adalah anak-anak yg shalih dan shalihah.

“Jika seorang meninggal, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara : sedekah jariyah, ilmu yg bermanfaat atau anak ahalih yg mendoakannya.”

Kita memohon kepada Allah semoga Dia menolong kita semua dalam mengemban amanah dan tanggung jawab ini.

? Silsilah Nur ala Ad-Darbi kaset 350

https://t.me/atymn

⏩|| Grup Whatsapp Ma’had
Ar-Ridhwan Poso

?||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *