SEBAB-SEBAB AGAR BISA MERAIH KHUSYUK DALAM SHALAT
🔎🔒📚 SEBAB-SEBAB AGAR BISA MERAIH KHUSYUK DALAM SHALAT
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah
Pertanyaan:
Di sana sebagian orang mengeluhkan tentang tidak bisa khusyuk di dalam shalatnya. Maka amalan apa saja yang menjadikan seseorang bisa khusyuk dalam shalatnya? dan apakah menangis dalam shalat itu termasuk bagian dzikir mengingat Allah ketika sendiri?
Jawaban :
Wajib bagi seorang mukmin untuk senantiasa tuma’ninah dalam shalatnya dan tidak tergesa-gesa. Allah Ta’ala berfirman :
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang di dalam shalatnya mereka khusyuk.
[QS. Al-Mu’minun 1-2]
Abdullah bin Abi Amir pernah masuk kepada Nabi ﷺ ketika beliau sedang shalat, dia mengatakan :
“Aku melihat beliau sedang shalat dan beliau itu bersuara sesenggukan seperti suara air mendidih karena menangis di dalam salatnya.”
Demikian juga dulu Abu bakar radhiyallahu ‘anhu pernah shalat mengimami manusia, beliau tidak memperdengarkan suara menangisnya kepada mereka.
Maksudnya sesungguhnya menangis itu termasuk bagian dari khusyuk yang diperintahkan dalam shalat dan selainnya. Maka menangis tidaklah memudharatkan shalatnya.
Apabila seorang mukmin di dalam hatinya merasa tidak khusyuk, hendaknya dia introspeksi diri, karena sesungguhnya ini adalah buah dari berpalingnya dia dari Allah dan karena kelalaian dia ketika shalat.
Maka apabila seorang masuk ke dalam shaf, hendaknya dia betul-betul fokus dalam hatinya hendaknya dia menyadari bahwasanya dia sedang berada di hadapan Allah, ia sedang berdiri di hadapanNya, mengharapkan rahmatNya takut akan azabNya.
Hendaknya ia terus memikirkan dan menghayati Kitabullah, hendaknya dia melihat, di hadapan siapa ia sedang berdiri? yaitu di hadapan Allah. Sehingga dia bisa khusyuk dalam rukuknya, sujudnya, dalam bacaannya, dan yang lainnya.
Dan hendaknya ia menjauhi kelalaian dan bisikan-bisikan yang bisa menghalangi dia, baik dalam rumahnya ataukah dalam segala urusannya, urusan anak-anaknya, urusan tokonya, urusan kebunnya, dan hendaknya dia fokus dalam shalatnya, memutus segala bisikan-bisikan dan menjauh darinya.
Hendaknya ia berusaha bersungguh-sungguh semaksimal yang dia bisa untuk konsentrasi dalam shalatnya, menghadirkan keagungan Allah, Sesungguhnya ia sedang berdiri di hadapanNya, sesungguhnya shalat ini adalah ibadah yang agung, yang wajib ia kerjakan, sehingga dia betul-betul menghadapkan hatinya dalam shalatnya,sampai dia bisa khusyuk untuk Allah.
Maka ini adalah sebab-sebab yang bisa menjauhkan pikiran-pikiran yang rusak berupa kelalaian dalam shalatnya.
Allah semata tempat meminta pertolongan.
📑 Fatawa Ad-Durus Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah
⏩|| Saluran Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
https://chat.whatsapp.com/EDSPbabz7ZjD7HwNvYWslK
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo