Aqidah

SYARAT-SYARAT KALIMAT TAUHID LAA ILAAHA ILLALLAAH.

🌻🌷🌾 SYARAT-SYARAT KALIMAT TAUHID LAA ILAAHA ILLALLAAH.

Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah

Pertanyaan :

Apa saja syarat dari kalimat Laa ilaaha illallah? Apakah cukup dilafadzkan saja tanpa memahami maknanya dan Apa akibat atas hal itu?

Jawaban :

Kalimat Laa ilaaha illallah adalah perkataan yang paling utama, dia adalah dasar pondasi dari agama ini, dan dari sanalah para rasul ‘alaihimus salaam memulai dakwahnya kepada kaumnya. Maka perkara pertama yang Rasulullah ﷺ memulainya adalah beliau mengatakan : Ucapkan lah oleh kalian Laa ilaaha illallaah, niscaya kalian akan beruntung.

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِيٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Aku, maka sembahlah Aku.”
[QS. Al-Anbiya 25]

Maka setiap rasul mengatakan kepada kaumnya :

ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥٓ

Sembahlah oleh kalian Allah, kalian tidak memiliki Tuhan yang benar selain Dia.”
[QS. Al-A’raf 59]

Maka Laa ilaaha illallah adalah asasnya agama, dasar ajaran ini, maka seorang mesti mengetahui makna-maknanya, yaitu : Tidak ada sesembahan yang benar kecuali hanya Allah.

Dan kalimat ini memiliki syarat-syarat yaitu :

1. Mengilmui akan maknanya,
2. Meyakini dan tidak ragu akan kebenarannya,
3. Ikhlas kepada Allah semata dalam hal itu,
4. Jujur dengan hatinya dan lisannya,
5. Mencintainya yang ditunjukkan dengan keikhlasan kepada Allah semata,
6. Menerima hal itu,
7. Tunduk kepadanya dan mengesakan Allah.
8. Dan membuang kesyirikan serta berlepas diri dari peribadatan kepada selain Allah, dan meyakini akan batilnya hal itu.

Itu semua adalah syarat-syarat ucapan Laa ilaaha illallah dan sahnya maknanya, yang diucapkan oleh seorang mukmin dan mukminah, sembari dia berlepas diri dari peribadatan kepada selain Allah, diiringi dengan tunduk kepada kebenaran dan menerimanya, mencintainya karena Allah dan mentauhidkanNya, mengikhlaskan untukNya, dan tidak ragu tentang maknanya.

Karena sebagian orang, ada yang mengucapkannya tapi dia tidak mengimaninya, seperti kaum munafikin yang mengucapkan kalimat ini, tapi mereka masih punya keragu-raguan dan mendustakannya.
Maka harus mengilmuinya, meyakininya, jujur, ikhlas, mencintai, tunduk, menerimanya dan berlepas diri dari kealsyirikan.

Dan sebagian para ulama mengumpulkan syarat-syarat ini dalam dua bait syair yaitu :

علم يقين وإخلاص وصدقك محبة وانقياد والقبول لها
وزيد ثامنها الكفران منك بماسوى الإله من الأشياء قد أُلِها

ilmu, yakin, ikhlas, dengan kejujuranmu, bersamaan dengan mencintainya, dan tunduk, menerima,

Kemudian ditambahkan yang ke delapan : Mengkufuri segala sesembahan selain Allah dari berbagai macam perkara yang dituhankan.

Semoga salawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad keluarganya dan sahabatnya.

📑 Majmu’ Al-Fatawa 3/49

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo