ANTARA HARAPAN DAN KKETAKUTAN SAAT MENGHADAPI KEMATIAN
🍃🌻 ANTARA HARAPAN DAN KETAKUTAN SAAT MENGHADAPI KEMATIAN
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :
Atas seorang yang sedang sakit parah, selama akalnya masih ada, hendaknya ia bertaubat kepada Allah, agar dia berjumpa Allah dalam keadaan sudah suci dari dosa, hendaknya dia menyelesaikan wasiatnya dan memasrahkan keluarga dan anak-anaknya kepada Allah, karena sesungguhnya Allah itu akan mengurusi orang-orang yang shalih.
Kalau syaitan membuatnya bersedih dengan mengingatkannya akan musibah kematian, maka hendaknya dia menyadari, musibahnya itu hanya pada kendaraannya saja (jasadnya), adapun pengendaranya, (ruhnya) maka akan berangkat ke surga.
Hendaknya dia tahu, sesungguhnya syariat telah menetapkan kalau ruh seorang mukmin akan sampai kepada kenikmatan abadi.
Maka barangsiapa yang betul-betul merealisasikan iman (di dunia), dia tidak akan bersedih.
Karena kesudahan seorang mukmin itu adalah kebaikan. Barang siapa yang tidak mewujudkan keimanannya, maka mereka akan bersedih karena dulu mereka tidak merealisasikan imannya.
Dalam hadits Ka’ab bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi ﷺ bersabda :
نسمة المؤمن طير تعلق في شجر الجنة، حتى يرجعها الله إلى جسده
“Sesungguhnya ruh seorang mukmin itu adalah seekor burung yang bergantung di pohon surga sampai Allah kembalikan ke dalam jasadnya.”
Maksud kami dalam bab ini adalah, hendaknya rasa takut akan kematian itu harus terukur, agar tidak merusak badan dan tidak semakin bertambah gangguan. Dan hendaknya dia tetap takut dengan apa yang akan terjadi setelah mati, sehingga diapun beramal shalih untuk itu.
📑 Thibbur Ruuhani 49
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo