Manhaj

PENJELASAN MANHAJ DAKWAH KE JALAN ALLAH

🍃🌻 PENJELASAN MANHAJ DAKWAH KE JALAN ALLAH

Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah

إنك تأتي قوماً من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إليه شهادة أن لا إله إلا الله. -وفي رواية: إلى أن يوحِّدوا الله. فإن هم أطاعوك لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم خمس صلوات في كل يوم وليلة. فإن هم أطاعوك لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم صدقة تؤخذ من أغنيائهم فتُرد على فقرائهم. فإن هم أطاعوك لذلك فإياك وكرائم أموالهم. واتق دعوة المظلوم فإنه ليس بينها وبين الله حجاب.

Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum ahli kitab maka jadikan pertama kali apa yang engkau dakwahkan pada mereka, adalah mempersaksikan bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah. Dalam riwayat lain : Agar mereka mentauhidkan Allah.
Kalau mereka menaatimu dalam hal itu, maka ajari mereka : “Sesungguhnya Allah mewajibkan atas mereka lima shalat di setiap hari dan malam. Kalau mereka menaatimu dalam hal itu, maka ajarilah mereka : Sesungguhnya Allah mewajibkan kepada mereka : sedekah, yang diambil dari orang kaya mereka dan diberikan kepada orang miskin mereka. Kalau mereka mentaatimu dalam hal itu, maka hati-hatilah engkau dari harta-harta terbaik mereka. Takutlah kamu dari doanya orang yang terzalimi, karena sesungguhnya tidak ada antara dia dengan Allah pembatas.
HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Ibnu Majah, Darimi, Ahmad.

Hadits ini menjelaskan tentang langkah-langkah yang wajib untuk ditempuh oleh seorang Da’i illallah.
Maka perkara pertama yang wajib untuk dia memulai dengannya adalah berdakwah kepada tauhid, dan mengesakan Allah semata dalam beribadah, serta menjauhkan kesyirikan baik yang kecil ataupun yang besarnya.
Yang demikian ini dengan mempersaksikan bahwasannya tidak ada sesembahan yang benar kecuali hanya Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.

Dan maksud dari persaksian ini bahwasannya ibadah dengan segala macamnya itu adalah hak yang tetap bagi Allah semata, tidak boleh ditujukan kepada selain Dia sedikitpun. Tidak boleh ditujukan kepada malaikat yang didekatkan, ataupun Nabi yang diutus, atau orang shaleh, atau batu, pohon matahari atau bulan.

Maka tidak boleh berdoa, kecuali hanya kepada Allah semata, tidak boleh beristighatsah kecuali hanya kepada Allah, tidak boleh minta tolong kecuali hanya kepadaNya, tidak boleh bertawakal kecuali hanya kepadaNya, tidak boleh takut dan berharap kecuali hanya kepadaNya.
Maka barangsiapa yang memalingkan sedikit saja dari perkara-perkara ibadah ini atau selainnya kepada selain Allah maka dia telah berbuat Syirik kepada Allah.

إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ

“Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh Allah mengharamkan kepadanya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim berbuat syirik para penolong.”
(QS. Al-Ma’idah 72)

Bukanlah yang dimaksud dengan kalimat Lailahaillallah itu adalah sekedar diucapkan saja akan tetapi harus dengan mengetahui maknanya, mengamalkan konsekuensinya, menyempurnakan syarat-syaratnya.
Dan syarat-syaratnya ada 7:

Pertama mengilmui yang meniadakan kebodohan.
Kedua meyakini yang menyatakan keraguan.
Ketiga menerima yang meniadakan menolaknya.
Keempat tunduk yang meniadakan meninggalkan.
Kelima ikhlas yang meniadakan kesyirikan.
Keenam jujur yang meniadakan berdusta.
Ketujuh mencintai yang meniadakan lawannya cinta.

Dan yang dimaksud dengan bersyahadat bahwasanya Muhammad utusan Allah : Dengan mengetahui maknanya, dan menjalankan konsekuensinya. Bukanlah yang dimaksud sekedar dilafalkan saja, akan tetapi dengan membenarkan apa yang beliau kabarkan, menaati apa yang beliau perintahkan, dan menjauhi apa yang beliau cegah dan larang dan beribadah kepada Allah dengan apa yang Dia syariatkan melalui lisan Rasul yang mulia ini, bukan dengan hawa nafsu atau dengan kebid’ahan.

Maka setiap muslim wajib mengetahui makna dua kalimat syahadat ini dengan sebenar-benarnya dan mengamalkan dengan serius konsekuensi keduanya, yaitu membenarkan, mengimani dan mengamalkan apa yang dibawa oleh Rasulullah dalam Al-Kitab dan As-Sunnah, baik yang berkaitan dengan Akidah, berkaitan dengan ibadah dan syariat di setiap sisi-sisi kehidupan.

Apa yang bisa diambil dari hadits :
Sesungguhnya tauhid adalah Dasar Islam.
Sesungguhnya rukun Islam yang paling penting setelah tauhid adalah menegakkan shalat.
Sesungguhnya kewajiban yang paling wajib dari rukun Islam setelah shalat adalah zakat yaitu haknya harta.
Bahwasanya pemimpin negara adalah yang harus menjalankan memungut zakat dan membagikannya sendiri atau wakilnya.
Dalam hadits ini ada dalil bahwasannya zakat boleh dibagikan kepada satu golongan saja.
Dalam hadits ini, zakat tidak boleh diberikan kepada orang yang kaya.
Dalam hadits ini diharamkan bagi amil zakat untuk mengambil harta-harta terbaik.
Dalam hadits ini ada peringatan dan tahdzir dari segala jenis kezaliman.
Dalam hadits ini diterimanya khabar tunggal yang adil dalam hal aqidah dan wajib untuk diamalkan.
Dalam hadits ini seorang Da’i harus mendahulukan perkara yang paling penting, kemudian paling penting berikutnya.

📑 Mudzakarah Al-Hadits 3-7

#manhaj #dakwah #shalat #zakat #tauhid

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo