ANTARA PARA DUKUN DAN BANGSA JIN
🏘🌻⚖ ANTARA PARA DUKUN DAN BANGSA JIN
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :
Dukun adalah para manusia keturunan Adam yang memiliki para wali dari bangsa jin. Bangsa jin Allah memberikan kepada mereka kemampuan yang luar biasa dalam beberapa hal, dari segi kecepatan dari segi kekuatan fisik.
Mereka bisa naik ke langit, setiap dari mereka memiliki tempat-tempat duduk tertentu di sana. Kemudian mereka mencuri pendengaran dari langit, apa yang mereka dengarkan dari para malaikat.
Ketika Allah menetapkan takdir suatu perkara di atas langit, lalu mereka (jin) menghafal (mencuri dengar) sebagian darinya, lalu mereka turun menyampaikannya kepada wali-wali mereka dari kalangan manusia keturunan Adam, merekalah para dukun.
Kemudian para dukun menambahkan perkara tadi ini yang dia dengarkan dari langit, sebagaimana Rasulullah ﷺ sebutkan dengan : “Menambahkan dengan seratus kedustaan.”
Yakni, mereka menambahi dengan seratus kedustaan terhadap apa yang mereka dengar. Kemudian cocoklah apa yang mereka dengarkan dari langit ini, terjadi sebagaimana yang Jin dengarkan.
Aisyah radhiyallahu ‘anha menyebutkan, bahwasanya Nabi ﷺ ditanya tentang dukun, maka beliau menyatakan :
هم ليسوا بشيء
“Mereka itu jangan kalian ambil perkataannya.”
Karena dukun itu jumlahnya banyak di zaman Rasulullah ﷺ sebelum turunnya wahyu. Jin sebagaimana yang Allah sebutkan itu, dahulu mereka memiliki tempat-tempat duduk di langit. Ketika Nabi ﷺ sudah diutus, jika seorang jin hendak menduduki tempat duduknya, ingin mencuri pendengaran dari langit, dia akan ditembak panah api yang bisa membakarnya. Barang siapa yang Ingin mencuri dengar sekarang dia akan mendapati panah api yang menembus.
وَأَنَّا كُنَّا نَقۡعُدُ مِنۡهَا مَقَٰعِدَ لِلسَّمۡعِۖ فَمَن يَسۡتَمِعِ ٱلۡأٓنَ يَجِدۡ لَهُۥ شِهَابٗا رَّصَدٗا
“Dan sesungguhnya kami (jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Tetapi sekarangsiapa (mencoba) mencuri dengar (seperti itu) pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
[QS. Al-Jinn: 9]
📑 Syarh Riyadh Ash-Shalihin 4/357-358
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo