WANITA ITU AURAT, JIKA KELUAR RUMAH, MAKA SYAITAN AKAN MENGHIAS-HIASINYA DAN MENEBAR FITNAH BAGI KAUM LAKI-LAKI
🪭🌴🌹 WANITA ITU AURAT, JIKA KELUAR RUMAH, MAKA SYAITAN AKAN MENGHIAS-HIASINYA DAN MENEBAR FITNAH BAGI KAUM LAKI-LAKI
Fatwa Al-Lajnah Ad-Daa’imah Pertanyaan ke 4 nomor fatawa 19930
Pertanyaan:
Hadits yang berbunyi :
المرأة عورة.
Wanita adalah aurat, apakah hadits ini shahih ataukah dha’if? Apa makna hadits ini?
Jawaban :
Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Daruquthni dengan lafazh :
المرأة عورة إذا خرجت استشرفها الشيطان
“Wanita adalah aurat jika ia keluar maka syaitan akan menghias-hiasinya.”
Beliau berkata : Hadits hasan gharib.
Demikian juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahih keduanya.
Makna hadits :
Sesungguhnya wanita itu, selama dalam pingitannya, maka itu lebih baik baginya dan lebih tertutupi, dan lebih jauh dari fitnah dan menebar fitnah.
Karena kalau dia keluar, syaitan akan bersemangat dan akan menyesatkannya dan akan menyebabkan manusia tersesat, kecuali orang yang Allah rahmati.
Karena dia telah melakukan salah satu sebab dari berbagai sebab dia bisa ditindas, yaitu keluar rumahnya.
Maka yang disyariatkan bagi wanita adalah tetap tinggal di rumah, dan tidak keluar kecuali karena ada hajat, dan tidak keluar kecuali dengan memakai hijab sempurna menutupi seluruh badannya.
Tanpa berdandan dan memakai wewangian, Allah Ta’ala berfirman:
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmudan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang Jahiliyah dahulu.”
[QS. Al-Ahzab: 33]
Dan firman Allah Ta’ala:
وَإِذَا سَأَلۡتُمُوهُنَّ مَتَـٰعࣰا فَسۡـَٔلُوهُنَّ مِن وَرَاۤءِ حِجَابࣲۚ ذَ ٰلِكُمۡ أَطۡهَرُ لِقُلُوبِكُمۡ وَقُلُوبِهِنَّۚ
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.”
[QS. Al-Ahzab: 53]
Kalau tidak, niscaya dia akan terjatuh dalam jerat para lelaki yang jahat dan pelaku maksiat, terlebih di pasar-pasar, tempat-tempat wisata dan yang bercampur baur.
Betapa banyaknya ini di zaman sekarang.
Kami memohon kepada Allah semoga Dia memperbaiki keadaan kaum muslimin.
Laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘azhim.
Allah semata tempat memohon taufiq, semoga Shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.
📑 Fatawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah 17/163-164
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo