APAKAH CERAMAH DENGAN VIDEO DIPERBOLEHKAN DENGAN ALASAN AGAR LEBIH DITERIMA DALAM BERDAKWAH?
📹🚦📖 APAKAH CERAMAH DENGAN VIDEO DIPERBOLEHKAN DENGAN ALASAN AGAR LEBIH DITERIMA DALAM BERDAKWAH?
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah
Penanya :
Sebagian manusia berpendapat bolehnya merekam ceramah agama dengan video dari beberapa gambar masyayikh kita, kita menyangka kalau hal itu bisa memiliki pengaruh besar untuk (diterima umat) daripada merekam suara saja. Apakah ini termasuk gambar yang diharamkan atau memiliki hukum khusus yang lain?
Jawaban :
Tidak memiliki hukum yang lainnya, akan tetapi masuk dalam perkara yang diharamkan, karena gambar itu tidak boleh kecuali kalau dalam keadaan darurat atau hajat yang sangat mendesak. Kalau saya keluar di layar televisi, agar manusia mengatakan Albani telah bicara Albani telah berceramah, ini hakikatnya sebagaimana yang kita katakan pada sebagian majelis baru saja, yaitu hadis :
بحسب المرء من الشر أن يشار إليه بالأصابع
“Cukuplah seorang telah berbuat jelek, ketika jari-jari menunjuk kepada dirinya, (senang menjadi pusat perhatian).”
Maka orang-orang yang tampil di televisi sebagaimana yang aku katakan juga dalam kesempatan yang lain, sebagaimana sabda Nabi ﷺ :
مثل العالم الذي لا يعمل بعلمه كمثل السراج يحرق نفسه ليضيء غيره
“Permisalan seorang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, itu seperti sebuah lentera yang membakar dirinya untuk menerang orang lain.”
Memang benar, dia muncul di layar televisi, manusia menimba faedah darinya di timur, di barat, di utara dan selatan. Akan tetapi munculnya dia sebagaimana dikatakan oleh kaum Sufi, janganlah engkau menyangka kalau kaum Sufi itu hewan, bahwasanya kalimat yang mereka ucapkan itu pasti batil, tidak ! mereka mengatakan : laa ilaaha illallah, kita katakan jika Sufi mengucapkannya maka kita tidak mengucapkan Laa ilaaha illallah, tidak!
Akan tetapi kita katakan, mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah tapi kita memahaminya berbeda dengan pemahaman mereka.
Demikian pula mereka juga mengatakan beberapa kalimat hikmah, di sana ada atsar dari Imam Syafii rahimahullah :
“Aku belajar dari kaum Sufi beberapa faedah, diantaranya adalah perkataan :
الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك
“Waktu itu seperti pedang, jika engkau tidak memotongnya dia akan memotong dirimu.”
Ini hikmah yang sangat luar biasa. Diantaranya juga, ucapan mereka :
حب الظهور يقطع الظهور.
“Cinta ketenaran akan memotong punggung.”
Ini juga makna yang diambil dari hadits ini, cinta ketenaran akan memotong punggung.
Oleh karena itu seorang Alim (yang muncul di TV) hakikatnya adalah sedang berada dalam bahaya, dikhawatirkan kerugiannya lebih besar daripada untungnya.
Kerugiannya adalah yang dibisikkan padanya saat tampil (di TV), terus manfaat apa yang diambil, sementara dirinya yang direkam dalam kaset lalu muncul wajahnya. Kawatirnya, aku katakan kawatirnya, tidak semua orang yang tampil di televisi kita hukumi maghrur (tertipu) dan ujub dengan dirinya.
Akan tetapi realitanya itu menggelincirkan kaki.
Saya tidak mengatakan ini saja, bahkan majlis ini yang saya bermajlis bersama antum semua, itu juga bisa menggelincirkan. Dikawatirkan syaitan masuk dalam hati orang ini yang sedang berceramah, yang jadi perhatian, syaitan mengatakan : “Engkau (bagus) masya Allah, engkau demikian demikian.”
Maka dia menjadi iblis atau yang semisal iblis dari segi kalau dirinya tidak mengambil faedah dari ilmunya.
Oleh karena itu, saya menutup majlis ini dengan Sabda Nabi ﷺ :
اللهم إني أعوذ بك من علم لا ينفع وقلب لا يخشع ونفس لا تشبع ودعاء لا يسمع اللهم إني أعوذ بك من هؤلاء الأربع
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, dari doa yang tidak didengar. Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari empat perkara tadi.”
📑 Kaset Silsilah Al-Huda Wan Nuur kaset 314, menit ke 15:20.
Sumber : https://tinyurl.com/2p8568ud
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo