KESABARAN SALAF DALAM MENGHADAPI FITNAH (Bag.I)
??KESABARAN SALAF DALAM MENGHADAPI FITNAH??
Bagian pertama…
Asy-Syaikh Shalah Kentusy hafizhahullah
As-Salafus shalih mereka adalah teladan kita semua, mereka adalah teladan dalam menjalankan segala kebaikan dan meninggalkan segala larangan. Kita tahu, bahwa satiap manusia dicipta untuk beribadah, Allah memberi Rizki dan memerintahkan untuk bertauhid. Demikian juga Allah akan menguji hamba dalam rangka untuk meninggikan derajatnya dan untuk mengetahui kualitas keimanannya.
Akan senantiasa ujian dan coban akan menimpa mukmin dan mikminah, menimpa jasadnya hartanya. Hal itu dalam rangka membersihkan diri nya dari berbagai dosa, sehingga bertemu Allah dalam keadaan yg terbaik. Ketika menghadapi cobaan maka sabar merupakan sikap yg terpuji. Tanpa keluh kesah bahkan bisa bersyurkur kepada Allah atas hal itu, karena dia yakin tidaklah Allah mberikan cobaan kecuali untuk menaikan derajat, menghapuskan dosanya dan melihat kwalitas keimanan. Sifat sabar dalam ujian merupakan sifat yg Agung.
Dalam sebuah hadits Bukhari dan muslim.
ومن يتصبر يصبره الله وما أعطي أحد عطاء أسع من الصبر
“Barang siapa yg berusaha menyabarkan diri maka Allah akan memberikan ksabaran kepadanya dan tidaklah ada suatu pemberian yg Allah berikan kepada seseorang, yg lebih lapang daripada sifat sabar.”
(Muttafaq alaih)
Jika kita telah mengetahui, kalau sabar mrupakan nikmat terbesar, maka tentu sabar itu akan berguna ketika menghadapi berbagai fitnah. baik fitnah berkaitan dengan jasad, harta dan agamanya. Dan fitnah agama termasuk fitnah terbesar. Allah berfirman mengingatkan seorang :
فَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلْنَاهُ نِعْمَةً مِّنَّا قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ ۚ بَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
“Tatkala tertimpa musibah dia berdoa menyeru Kami dan tatkala dia diberi nikmat dia lalai dan berkata :
“sesungguhnya ini semua adalah karena ilmu yg aku miliki.” bahkan itu hanyalah fitnah akan tetapi kebanyakan mereka tidak ngetahui.”
(QS.Az-Zumar 49)”
Ujian tidaklah selalu dalam bentuk yg menyakitkan. Akan tetapi kadang ujian itu datang dalam bentuk yg dicondongi oleh nafsu, dan janganlah kita menjadi lalai dengan ujian kesenangan itu.
Setiap hamba yg hidup di dunia akan menghadapi ujian dan cobaan. Terlebih kalau ujiannya dalam hal agamanya, jika demikian maka itu adalah ujian terbesar dalam hidup seeorang, karena kadang ia bisa kokoh di atas agamanya, namun kadang dia bisa tersesat dan tidak istiqamah di atas agamanya.
Ujian yg berkaitan dengan agama ini kadang mengandung sesuatu paksaan dan berat dihadapi seorang hamba. Oleh karena itu diantara doa salaf adalah mereka memohon kepada Allah agar orang kafir dan yg memiliki kekuatan tidak menguasai mereka dan memfitnahnya. Dalam Al-Quran disebutkan kisah Nabi Ibrahim alaihissalam.
“Sungguh pada diri Ibrahim ada suri tauladan yg baik, dan juga para nabi yg bersamanya. Tatkala mereka berkata kepada kaumnya : Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan segala yg kalian sembah.”
(QS. Al-Mumtahanah 4)
Dalam keadaan orang-orang yg dimusuhi nabi Ibrahim alaihissalam itu memiliki kekuatan.
Nabi Ibrahim berdoa : ۖ
رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا
“Wahai Rabb kami, hanya kepada-Mu kami bertawakal, hanya kepada Mu kami bertaubat dan hanya kepada Mu kami kembali. Wahai Rabb kami, janganlah engkau jadikan kami sebagai bahan fitnah bagi orang kafir.”
(QS. Al-Mumtahanah 5)
Ibnu abbas radhiyallahu anhuma berkata tentang ayat ini :
“Permohonan kepada Allah agar orang kafir tidak memaksa kita kaum mukminin untuk bergeser dari agama yg haq ini.”
Allah memerintahkan kita untuk mencontoh Ibrahim dalam memperjuangkan tauhid mnghadapi kaumnya bahkan keluarga terdekatnya sang ayah. Beliau menghadapinya dengan istiqamah. Marilah kita semua berusaha memupuk kesabaran manakala ujian menimpa diri kita. Sekalipun yg memaksa kita dan memalingkan kita dari agama adalah keluarga terdekat kita. Kita hendaknya berdoa agar senantiasa
diberi istiqamah oleh Allah Ta’ala.
Kita semua wajib belajar dari salaf shalih dalam menghadapi kesabaran tatkala ujian datang kepada kita. Nabi adalah Imam salaf dan teladan umat manusia benar-benar telah mencontohkan dalam kehidupan beliau dalam hal kesabaran. Musyrikin memerangi dan mencela dan mengejek beliau, dan berbagai upaya untuk mengenyahkan beliau. Namun beliau selalu bersabar.
Allah menegaskan kalau Allah semata yg memberikan tsabat kepada beliau. Tatkala orang musyrik memberi tipudaya kepada Nabi agar beliau mentolerir segala kekufuran mereka :
وَلَوْلَا أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا
“Kalau bukan Kami yg mengokohkan engkau wahai Nabi, dalam menghadapi mereka, niscaya kamu akan condong kepada mereka.”
(QS. Al-Isra 74)
Dan Allah yg mengutus beliau kepada kaum mukallaf dan mengutus beliau sebagai Rahmat, mengaruniakan kesabaran yg tinggi kepada beliau.
Diantara kesabaran beliau adalah tatkala berhentinya Wahyu kepada beliau. Tatkala Jibril lama tak kunjung datang menyampaikan Wahyu, sehingga musyrikin mencemooh dan menghinakan beliau. Diantara ucapan mereka :
“Sungguh setannya telah meninggalkanya. Ucapan yg sangat menusuk hati beliau. Tapi beliau tetap bersabar dan akhirnya Allah menurunkan kepada beliau surat Adh-Dhuha :
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ . وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ . وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ
“Sungguh Rabbmu tidaklah meninggalkanmu dan tidak pula membiarkanmu. Dan sungguh akhirat itu lebih baik daripada dunia. Dan benar benar Rabbmu akan mengaruniakan sesuatu kepadamu yg dengannya engkau akan ridha.”
(QS. Adh-Dhuha 3-5)
Surat adh-Dhuha merupakan pelipur lara buat beliau sehingga beliau bersabar dalam menghadapi fitnah yg datang dari orang musyrikin.
Bersambung in sya Allah….
? Petikan Faedah Dari Syaikh Shalah Kentusy Al-Futaini hafizhahullah
pada Sesi Ketiga Daurah Masyayikh di JIC Sabtu, 7 Muharram 1441 H
⏩|| Grup Whatsapp Ma’had
Ar-Ridhwan Poso
?||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo