MEMBANTAH MEREKA YANG BERDAKWAH UNTUK TUJUAN MENDIRIKAN KHILAFAH
✍🚦📍 MEMBANTAH MEREKA YANG BERDAKWAH UNTUK TUJUAN MENDIRIKAN KHILAFAH
Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi rahimahullah
Pertanyaan :
Apa pendapat syaikh terhadap sebagian orang yang mengatakan : Kita sekarang wajib memusatkan perjuangan kita untuk mewujudkan khilafah rasyidah, apakah ini tujuan yang benar atau salah?
Jawaban :
Itu tujuan yang salah, seratus persen. Allah Taala berfirman kepada para NabiNya :
وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ
“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah ṭāgūt,”.
[QS. An-Nahl: 36]
Allah memerintahkan mereka berdakwah kepada tauhid, demikian juga Nabi ﷺ dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum, dan setiap pengikut beliau di setiap zaman dan tempat manapun, mereka mengajak kepada tauhid dan prinsip yang dengannya agama ini menjadi tegak.
Ketika beliau ﷺ mengutus Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ke Yaman, apa yang beliau katakan :
“Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Dan jika mereka sudah menaatimu untuk itu, maka ajarilah mereka, sesungguhnya Allah mewajibkan mereka shalat lima kali dalam sehari semalam. dst..
[HR. Bukhari Muslim]
Kalau demikian, Allah memerintahkan agar dakwah itu menyeru kepada tauhid dan prinsip-prinsip dasar agama. Dan Nabi ﷺ juga memerintahkan berdakwah kepada tauhid dan prinsip agama.
Kalau kita katakan : Kita berdakwah mengajak kepada khilafah, berarti kita telah meninggalkan prinsip yang Allah dan RasulNya perintahkan dan kita mendatangkan prinsip yang lain.
Adapun khilafah, maka itu sudah berlalu lama, dan akan ada kembali di akhir zaman ketika Allah tetapkan dan persiapkan.
Dan kita tidak dibebani berdakwah mendirikan khilafah, akan tetapi kita dibebani untuk berdakwah kepada tauhid. Barangsiapa berdakwah kepada khilafah berarti dia telah meninggalkan sesuatu yang Allah bebankan kepadnya, dan menjalankan perkara yang dibebankan oleh kelompoknya.
Allah berfirman :
أَمۡ لَهُمۡ شُرَكَٰٓؤُاْ شَرَعُواْ لَهُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا لَمۡ يَأۡذَنۢ بِهِ ٱللَّهُۚ
“Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka yang tidak diizinkan (diridai) Allah?”
[QS. Asy-Syura: 21]
Khilafah itu adalah milik Allah, Dia sendiri yang akan menetapkannya, tatkala akan ada keturunan Rasulullah ﷺ yaitu Imam Mahdi yang bertepatan dengan turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam. Naam, inilah khilafah yang akan ada. Dan itu akan terjadi kapan Allah menghendakinya, bukan kapan kita yang menghendakinya.
Dan pendapat yang menyatakan, mereka beramal karena khilafah, maka beramal karena khilafah itu adalah amalan yang batil. Ini adalah niat yang batil, maka tidak boleh. Mereka tidak boleh berdakwah untuk tujuan itu, karena sesungguhnya mereka berdakwah untuk tujuan politik saja, berdakwah untuk meraih kursi jabatan. Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.
📑 Al-Fatawa Al-Jaliyyah 15-16
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo