Aqidah

HUKUM MENGERAMATKAN BEKAS PENINGGALAN NABI ﷺ DAN ORANG-ORANG SHALIH

📌🚦⚖ HUKUM MENGERAMATKAN BEKAS PENINGGALAN NABI ﷺ DAN ORANG-ORANG SHALIH

Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah

Pertanyaan :

Tempat-tempat yang dulu Rasulullah ﷺ pernah shalat di dalamnya, apakah yang afdhal membangun masjid di atasnya, atau dibiarkan apa adanya atau dibuat taman umum saja?

Jawaban :

Seorang muslim tidak boleh menapaki jejak peninggalan para Nabi, untuk shalat di sana ataupun membangun masjid-masjid di atasnya.
Karena hal itu akan mengantarkan kepada kesyirikan.

Oleh karena itu dulu Umar radhiallahu ‘anhu melarang manusia dari hal itu, beliau berkata :
“Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian itu karena menapaki bekas peninggalan nabi-nabi mereka.”

Dan beliau menebang pohon yang Nabi ﷺ dibai’at di bawahnya saat perjanjian Hudaibiyah, tatkala beliau melihat sebagian orang mulai pergi ke sana dan mengerjakan shalat di bawahnya.
Dalam rangka menutup perantara kepada kesyirikan dan juga memperingatkan umat dari bid’ah.

Dan beliau dahulu selalu penuh hikmah dalam perbuatan dan perangainya.
Sangat bersemangat dalam menutup pintu-pintu yang mengantarkan kepada kesyirikan dan mencegah sebab-sebabnya.

Maka semoga Allah membalas kebaikan kepada beliau atas jasanya kepada umat Muhammad. Oleh karena itu, dahulu para sahabat tidak membangun masjid di atas bekas peninggalan Nabi ﷺ dalam jalan Mekah dan Tabuk dan selainnya.

Karena mereka tahu kalau hal itu menyelisihi syariat Nabi, menyebabkan terjatuh ke dalam syirik besar. Karena hal itu termasuk bidah yang diperingatkan oleh Nabi ﷺ dalam sabdanya :

من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد.

“Barang siapa yang mengada-ada dalam urusan kami ini, perkara yang bukan bagian darinya maka itu tertolak.”
[Muttafaq alaih dari hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha.]

Dan juga sabda beliau ﷺ :

من عمل عملًا ليس عليه أمرنا فهو رد 

“Barang siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka itu tertolak.”
[HR. Muslim.]

Dahulu beliau juga bersabda dalam khotbah jumatnya :

أما بعد: فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد ﷺ وشر الأمور محدثاتها وكل بدعة ضلالة.

“Amma ba’du. Maka sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad ﷺ dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan (bidah), dan setiap bid’ah itu sesat.”
[HR. Muslim.]

Dan hadits-hadits semakna ini banyak.
Allah semata tempat meminta pertolongan, laa haula walaa quwwata illa billah.

📑 Majmu Al-fatawa 10/303

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo