Tazkiyatun Nufus

NASEHAT PERPISAHAN DENGAN BULAN RAMADHAN

🌴💦🌻 NASEHAT PERPISAHAN DENGAN BULAN RAMADHAN

Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah

Wahai manusia hendaknya kalian memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas apa yang telah Dia karuniakan kepada kalian dari bulan yang mulia ini.

Yang kalian hidupkan siang harinya dan malam harinya.
Dan dia adalah bulan yang agung, musim-musim yang penuh kemuliaan,

Bulan yang semuanya adalah kebaikan, malamnya dan siangnya seluruh waktu-waktunya, bagi orang yang mengetahui akan kedudukannya, dan menjalankan apa yang Allah wajibkan kepadanya dengan apa yang disunnahkan oleh Rasulullah ﷺ, berupa kewajiban-kewajiban dan sunnah-sunnah, seperti berdzikir, membaca Al-Quran, bertasbih, bertahlil, bertakbir, menjalankan shalat malamnya dan berpuasa di siang harinya. Semuanya disibukkan dengan berbagai kebaikan.

Akan tetapi manusia berbeda-beda di dalam meraih keutamaan bulan ini.

Di antara mereka ada yang Allah karuniakan kepadanya sehingga dia pun sempurna dalam meraih keutamaan-keutamaan bulan ini. Golongan ini sangat sedikit.

Dan diantara mereka ada yang mendapatkan sebagiannya, di antara mereka ada yang tidak mendapatkan sedikitpun.

Dan Allah itu lebih mengetahui keadaan para hamba-hambaNya, semua akan diberi sesuai kadar niatnya, dan kadar maksud hatinya.
Dan Allah itu Maha Pemberi dan mengaruniakan kepada hamba-hambaNya.
Jika mereka melakukan perkara yang ringan, maka Dia melipatgandakannya dengan pahala sangat banyak.

(ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ).

“Itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah memiliki karunia yang besar.”
(QS. Al-Jumuah 4)

Wahai kaum mukminin, inilah, bulan ini telah berakhir atau hampir berakhir, maka hendaknya kita mengintrospeksi diri kita di dalamnya.
Apa yang telah kita persembahkan untuk diri-diri kita di bulan yang agung ini. Maka barang siapa yang telah berbuat baik, hendaknya dia memuji Allah dan hendaknya dia menyempurnakan dengan kebaikan.

Dan barangsiapa yang telah meremehkan bulan ini, hendaknya dia mengiringkannya dengan bertaubat, karena sesungguhnya Allah akan menerima taubat dari hamba-hambaNya dan memaafkan kesalahan kesalahan.
Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah,

إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الكَافِرُونَ.

Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah kecuali suatu kaum yang kafir.
(QS. Yusuf 87)

Maka barangsiapa yang telah berbuat baik, atau masih banyak kekurangannya, maka hendaknya dia segera memperbaiki penutupannya. Karena sesungguhnya amalan-amalan itu ditentukan oleh penutupannya.

Dan hendaknya kalian takut dan khawatir kalau amalan kalian tidak diterima dari kalian, karena Allah berfirman :

إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنْ الْمُتَّقِين.

“Hanyalah Allah akan menerima dari orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Maidah 87)

Maka renungkanlah diri-diri kalian, renungkanlah niat-niat kalian, dan maksud hati kalian. Janganlah seorangpun diantara kalian bangga diri dengan amalannya, atau dia menyangka kalau dirinya telah menunaikan kewajiban dengan baik, bahwasanya dia telah menunaikan hak Allah atas dirinya.

Bahkan hendaknya dia menganggap dirinya ini banyak kekurangannya, menganggap dirinya ini banyak lalai, sehingga dia merasa remuk hatinya dihadapan Rabbnya Azza wa Jalla.

Dulu sebagian Salaf mengatakan :

لو أعلم أن الله تقبل مني مثقل حبة من خردل لتمنيت الموت.

Seandainya aku tahu kalau Allah telah menerima dariku amalan seberat biji sawi, niscaya aku akan berangan-angan untuk mati.

Dan yang demikian ini karena besarnya rasa takut mereka kepada Allah.

Dan Allah mensifati hamba-hambaNya yang terbaik, dengan firmanNya :

وَٱلَّذِينَ يُؤۡتُونَ مَآ ءَاتَواْ وَّقُلُوبُهُمۡ وَجِلَةٌ أَنَّهُمۡ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ رَٰجِعُونَ
أُوْلَٰٓئِكَ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَهُمۡ لَهَا سَٰبِقُونَ.

Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya, Mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.
(QS. Al-Mu’minun 60-61)

Ummul mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha berkata :
“Wahai Rasulullah, Apakah mereka adalah orang-orang yang berzina, minum khamr dan mereka takut kalau Allah akan mengazab mereka karena sebab dosa-dosanya?

Beliau menjawab :
Tidak wahai Putri Ash-Shiddiq, sesungguhnya mereka adalah satu kaum yang mentaati Allah dan mereka memperbagus amalannya, dalam keadaan mereka takut kalau amalan mereka akan ditolak, tidak diterima amalan mereka.

Maka wajib kita semuanya takut kalau amalan kita itu ditolak.
Dan janganlah kita membanggakan amalan-amalan kita dan menganggapnya banyak.
Karena amalan kita itu masih sangat sedikit dibandingkan hak Allah atas kita.
Karena hak Allah atas kita itu begitu besar, akan tetapi dia Allah Maha Memaafkan, berlaku Pemurah dan memberikan karunia-Nya

Akan tetapi bagi orang yang berbaik sangka kepada Rabbnya.
Maka berbaik sangkalah kalian kepada Rabb kalian, dan berharaplah kebaikan dariNya dan kerjakanlah amal shaleh.

📑 Disadur dari Khotbah beliau berjudul Al-A’maal Al-Khitaamiyah fi syahri Ramadhan

https://www.alfawzan.af.org.sa/ar/node/14075

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo