ANTARA TALQIN YANG SUNNAH DAN TALQIN YANG BIDAH
🚦📢 ANTARA TALQIN YANG SUNNAH DAN TALQIN YANG BIDAH
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Kapan waktunya mentalqin (mayit) ?
Jawaban :
Talqin itu (dilakukan) ketika seorang hendak meninggal dan ketika sedang yang sekaratul maut. Orang yang hendak meninggal ditalqin (dituntun mengucapkan) kalimat Lailaha illallah, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi ﷺ ketika hendak meninggalnya Abu Thalib, tatkala Beliau ﷺ menjenguknya. Beliau berkata :
يا عمي قل لاإله إلا الله، كلمة أحاج لك بها عند الله.
“Wahai Pamanku ucapkan Lailahaillallah, satu kalimat yang aku pakai untuk membela engkau di sisi Allah.”
[HR. Bukhari]
Akan tetapi Paman beliau Abu Thalib wal’iyadzubillah tidak mengucapkan kalimat ini dan dia mati di atas kesyirikan.
Adapun mentalqin mayit setelah dikuburkan maka ini adalah Bid’ah karena tidak shahihnya hadits dari Nabi ﷺ dalam hal itu.
Akan tetapi yang sebaiknya dikerjakan adalah seperti yang diriwayatkan dari Imam Abu Daud tatkala Nabi ﷺ apabila selesai menguburkan mayit, beliau berdiam sejenak lalu berkata :
استغفروا لأخيكم واسألوا له التثبيت فإنه الآن يسأل.
“Mohonkanlah ampunan untuk saudara kalian dan mohonkanlah untuknya keteguhan hati, karena dia sedang ditanya (oleh malaikat).”
Adapun membaca Al-Quran di samping kuburan atau mentalqinnya di atas kuburnya maka ini Bid’ah tidak ada dasarnya.
📑 Fatawa Arkaan Al-Islam 407
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo