Aqiqah

SIKAP TEGAS RASULULLAH ﷺ TERHADAP ORANG YANG MEMAKAI JIMAT

🚦🏘⛓ SIKAP TEGAS RASULULLAH ﷺ TERHADAP ORANG YANG MEMAKAI JIMAT

Dari Imran Bin Hushain radiallahu anhu,

أن النبي ﷺ رأى رجلاً في يده حلقة من صفر، فقال: ما هذه؟ قال: من الواهنة، فقال: انزعها فإنها لا تزيدك إلا وهناً، فإنك لو مت وهي عليك ما أفلحت أبداً.

“Sesungguhnya Rasulullah ﷺ melihat seorang di tangannya ada gelang dari kuningan, maka beliau berkata :
Apa ini? Orang tadi menjawab : Ini karena mengobati penyakit di lengan. Maka Beliau berkata :
Buang gelang tersebut! karena sesungguhnya itu tidak akan menambah kecuali semakin lemah, karena Kalau engkau mati dan engkau masih memakainya, maka engkau tidak akan beruntung selamanya.”
HR Ahmad dengan sanad tidak mengapa.

Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata :

Imran bin Hushain radhiyallahu anhu menyebutkan kepada kita satu sikap dari sikap-sikap Rasulullah ﷺ dalam memerangi kesyirikan dan membebaskan manusia dari kesyirikan.

Sikap tersebut adalah bahwasanya Beliau pernah melihat seseorang yang memakai gelang yang terbuat dari Kuningan. Lalu beliau bertanya kepada orang tadi : Apa yang yang menyebabkan dirinya memakai gelang tersebut?
Orang tadi menjawab bahwasanya dia memakainya untuk menjaga dari penyakit. Kemudian beliau pun memerintahkan untuk segera membuangnya, dan mengabarkan, bahwasanya hal itu tidak bermanfaat buat dia.

Bahkan akan membahayakannya, bahwasannya gelang tersebut akan semakin menambah sakitnya, yang dia memakai karena sebab itu.
Dan lebih parah daripada itu, kalau seandainya dia terus memakainya sampai dia mati, maka dia akan diharamkan dari keberuntungan selamanya.

Kesesuaian hadits ini dengan bab ini, sesungguhnya hadits ini menunjukkan akan larangan memakai gelang untuk menolak berbagai bala. Hal itu termasuk kesyirikan yang akan menghilangkan keberuntungan.

Faedah yang bisa diambil dari hadits ini :

1. Sesungguhnya memakai gelang dan yang sejenisnya untuk melindungi diri dari penyakit termasuk kesyirikan.
2. Larangan berobat dengan sesuatu yang haram.
3. Mengingkari kemungkaran dan mengajari orang yang yang jahil (yang belum tahu).
4. Bahaya kesyirikan di dunia akhirat.
5. Seorang Mufti mesti menanyakan rincian maksud dan tujuannya.
6. Bahwasanya Syirik kecil itu lebih berat daripada dosa besar.
7. Kesyirikan itu tidak diberi udzur karena sebab kebodohan
8. Bersikap tegas dalam mengingkari orang yang melakukan sebagian kesyirikan, agar menjadikan orang lari dari kesyirikan.

📑 Syarh Kitab At-Tauhid 70 71

#jimat #syirik #dosa

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo