Aqidah

KUBUR ITU BISA MENJADI SATU TAMAN DARI TAMAN SURGA ATAU SATU LUBANG DARI LUBANG NERAKA

KUBUR ITU BISA MENJADI SATU TAMAN DARI TAMAN SURGA ATAU SATU LUBANG DARI LUBANG NERAKA

Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah

Pertanyaan :

Seorang pendengar inisial (م ج م) bertanya tentang mayit dan hisabnya mayit. Dia berkata : Apakah itu hisab yang langsung masuk ke surga atau ke neraka. Ataukah ditunda nanti sampai hari kiamat untuk dihisab? berikan kami faedah, Semoga Allah memberikan Anda Hidayah?

Jawaban :

Dalam beberapa dalil yang datang dari Nabi ﷺ yg menunjukkan wawasannya kubur itu bisa menjadi satu taman dari taman-taman surga, atau satu lubang dari lubang neraka. Karena seorang hamba itu apabila dia meninggal dunia, dia akan diberi kabar gembira di dalam kuburnya dengan surga apabila dia adalah seorang mukmin. Dan akan diberi ancaman neraka apabila dia seorang yang kafir.
Maka jika dia masuk ke kuburnya dan ditanyai apa yg wajib dia laksanakan, Lalu dia tidak menjawab dengan benar, maka dia akan disiksa di kuburnya dan azab ini adalah permulaan dari azab di akhirat.
Sebagaimana seorang mukmin itu, jika dia masuk ke kuburnya dia akan mendapatkan kenikmatan di kuburnya dan dibukakan baginya pintu surga, datang kepadanya nikmat surga dan harumnya, dan dia bisa melihat tempat duduknya di surga.

Dan melihat tempat duduknya di neraka. Dan sesungguhnya Allah telah menjaga dia dari hal itu dan menyelamatkannya dari neraka.

Maka orang kafir demikian juga, dia melihat tempat duduknya di surga, bahwasanya dia terhalangi antara dirinya dengan surga karena sebab kekufurannya.
Dan dia melihat tempat duduknya di neraka, lalu hawa panasnya, azab dan siksaannya mendatangi dia.
Dan kuburnya menjadi satu lubang dari lubang neraka, dia diazab di dalamnya sesuai dengan tingkat perbuatan jeleknya dan kufurnya kepada Allah ta’ala.

Maka kubur itu adalah permulaan dari permulaan permulaan nikmat pada kaum Mukminin dan juga sebagai permulaan dari permulaan permulaan azab pada kaum kafir.

Dan seorang yang bermaksiat itu berada dalam bahaya, orang yang bermaksiat yang mati di atas kemaksiatannya terkadang dia diazab di alam kuburnya, sekalipun dia bukan orang kafir.

Akan tetapi telah tetap dari Nabi ﷺ , bahwasanya Beliau pernah ditampakkan dua kubur yang keduanya sedang di azab.
Adapun salah satunya maka dia dulu suka mengadu domba, dan yang lainnya dia tidak menjaga diri dari air kencing.
Maka beliau mengabarkan kalau kedua orang tadi diazab karena sebab maksiat ini. Dalam hadits lain beliau bersabda:

أكثر عذاب القبر من البول.

“Kebanyakan azab kubur karena air kencing.”

استنزهوا من البول فإن عامة عذاب القبر منه.

“Bersuci lah kalian dari air kencing karena sesungguhnya kebanyakan azab kubur adalah karenanya.”

Hal itu menunjukkan bahwasannya kemaksiatan itu terkadang diazab pelakunya di kubur karena sebab itu. Dengannya engkau menjadi tahu bahwasanya kubur bisa menjadi satu tempat diazab atau tempat mendapatkan nikmat.

Akan tetapi azab pendahuluan, contoh dari azab neraka, dan kenikmatan pembuka, contoh dari kenikmatan surga.

Maka sepantasnya bagi seorang mukmin untuk berhati-hati dan bersiap-siap untuk menghadapi alam akhirat. Dan hendaknya dia bersiap-siap untuk berjumpa dengan Allah dan untuk menjauhi sebab-sebab datangnya azab. Yang demikian ini dengan bersungguh-sungguh dalam mentaati Allah dan istiqamah diatas perintah Allah.
Dan menjauhi perbuatan maksiat kepada Allah, dan saling berwasiat untuk menetapi kebenaran dan kesabaran sampai engkau berjumpa dengan Allah, dalam kondisi demikian. Engkau berjumpa dengan Rabbmu telah bersungguh-sungguh dalam mentaati Allah dan menjauhi dari keharaman, senantiasa berhenti di dalam batasan Allah, engkau menolong saudaramu di atas kebaikan. Mewasiati mereka untuk berpegang dengan kebenaran dan bersabar di atasnya.

Demikian hendaknya seorang mukmin, sampai dia menghadap Rabbnya dalam keadaan ia bersabar dan terus menerus bersabar menjauhi segala apa yang Allah haramkan dan bersegera kepada apa yang Allah ridhai, sampai dia berjumpa dengan Rabbnya Azza Wa Jalla. Maka dengan begitu dia akan berada dalam kuburnya mendapatkan kenikmatan dan kebaikan yang besar berada dalam satu taman terus-menerus dari taman surga sampai dia berjumpa dengan Rabbnya Azza Wa Jalla.

Maka dia pun meraih sebesar-besarnya kenikmatan surga. Kalau sebaliknya maka sebaliknya pula. Orang yang kafir maka kebalikan dari itu, jika dia mati maka dia berada dalam azab dan siksaan, dan apa yang terjadi setelahnya itu lebih jelek lagi.
Kita mohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala keselamatan.

Fatwa Nur ala Ad-Darbi

https://binbaz.org.sa

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo